Tuesday, April 5, 2011

Kesabaran dan Sebuah Kutipan

Saya yakin, sesabar sabarnya seseorang kepada kita ada saatnya dimana dia juga memperlihatkan emosinya. Baru saja saya di cerca seseorang karena kesalahan yang sama sekali tidak saya perbuat.

Namun saya sadar belakangan juga saya melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang tersebut. Emosi terhadap seseorang yang tidak melakukan kesalahan. Yang saya melakukannya memang murni hanya emosi saja, bukan maksud untuk menyalahkan orang itu. Namun tinta hitam memang saya rasa sulit untuk menghilangkan nodanya di kertas putih, apalagi jika tetesan pertama.

====================================================

Beberapa minggu belakangan ini saya (mungkin) sedang berada di puncak kepenatan dengan segala aktivitas yang saya jalani. Sehingga saya begitu sensitif dengan segala hal. Apalagi jika seseorang sudah mengkritik atau berkomentar yang (menurut saya) menyinggung.

Selalu, kritik itu datang menghujam saya bertubi-tubi dari orang yang berbeda, seakan-akan (atau memang benar) saya seperti yang mereka katakan. Namun dari sana saya berpikir, ini memang mungkin pendapat orang-orang tentang saya, tapi inilah saya, jika saya tidak seperti ini, bukan saya namanya.

Dan saya juga berpikir, saya mungkin memang diciptakan Tuhan dengan sifat, fisik, pribadi yang seperti ini. Saya hanya ingin diterima dengan saya apa adanya, sebagaimana saya menerima diri saya sendiri.

Memang mungkin terlihat egois, tapi apa gunanya tenggang rasa? Saya yakin siapa pun yang membaca ini pasti mengerti bahwasanya setiap orang ingin dihargai, begitu pula saya, manusia biasa.

Dan mungkin solusi yang saya dapatkan tadi sore benar-benar membawa titik terang untuk saya. Saya tidak sengaja membaca kalimat kutipan seorang ilmuan, Phytagoras. Dan saya sangat terkejut, saya seperti membaca jawaban akan masalah saya ini.

Apa pun yang orang lain katakan tentang anda, entah itu memuji, entah itu mengkritik, jalani apa yang anda yakini benar.
Ya saya kira kurang lebih seperti itu kalimatnya, saya tidak begitu ingat. Namun kalimat tersebut benar-benar membuat saya berpikir,"Benar juga, mulai sekarang saya akan jalani apa yang menurut saya benar" :)

No comments:

Post a Comment